Rabu, 08 Agustus 2012

5 Indikator Ikhlas

Bissmillahirrahmanirrahim.
Oleh-oleh bulan Ramadhan tahun ini yaitu dapet sedikit ilmu dari tausyiah. Biar ga lupa, Ika sengaja bawa handphone setiap tarawih. Ini sindrom anak yang males bawa buku hehehe -kalau bawa buku nanti dikira anak rajin- :-)). Nah akhirnya inti sarinya Ika catet di note handphone deh biar bisa dishare sama sahabat-sahabat semua. Semoga bermanfaat. ^-^

Dasar dari pelaksanaan semua ibadah adalah hati. Ibadah yang tidak menghadirkan hati secara penuh tidak akan membuahkan hasil apa-apa kecuali lelah. Hati yang ikhlas adalah kunci dari segala aktivitas ibadah yang mencapai kekhusyu'an. Walau memang khusyu'nya kita belum bisa sebaik khuyu'nya Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya juga para alim ulama. Namun belajar untuk khusyu' dalam beribadah insya Allah bukanlah sesuatu yang buruk untuk dilaksanakan. Karena itu mulailah dengan belajar mengikhlaskan hati. Nah sekarang mari kita sama-sama raba hati dalam diri kita masing-masing. Sudah ikhlaskah kita dalam beribadah menghamba kepada-Nya????
Untuk meraba keikhlasan itu semua, ada beberapa indikator yang insya Allah dapat mengukur keikhlasan dalam hati kita. Tidak usah diukur dengan angka, cukuplah kita sendiri yang mengetahuinya agar kita senantiasa dapat meningkatkan kadar keihlasan juga keimanan kita tehadap Allah swt.
Ini dia 5 indikator ikhlas dalam beribadah kepada Allah swt :

1. Abaikan dunia dalam beribadah
Sahabat-sahabat semua, ketika kita beribadah kepada Allah swt cukupkan niat ibadah kita hanya karena dan untuk Allah swt saja. Tidak mencampuri niat tersebut dalam urusan dunia. Misalnya saja ketika kita mampu untuk beramal sekian miliar rupiah kepada sebuah yayasan atau masjid atau lainnnya, maka bersihkan hati kita dari niatan untuk mendapatkan derajat yang tinggi di mata manusia lainnya. Beramal shodaqohlah karena Allah swt bukan karena ingin dibilang kaya, bukan karena ingin dan berharap dapat meninggikan status sosial dalam masyarakat. Atau juga ketika kita shalat, maka niatkan shalat kita hanya karena dan untuk Allah swt. Bukan karena ingin mendapatkan pujian dari calon mertua atau ada orang kita kagumi. Beribadahlah karena Allah bukan karena dunia. Naah... untuk indikator pertama ini, sudah sampaikah diri kita??? Jawab di hati saja yaa..^-^

2. Cenderung suka merahasiakan amal-amalnya
Indikator yang kedua ini adalah indikator keikhlasan yang terbilang cukup sulit. Merahasiakan amalan-amalan yang kita lakukan terkadang membutuhkan suatu keikhlasan yang cukup tinggi. Bayangkan saja, ketika kita ditanya oleh teman, "lagi ngapain?" maka sengaja atau tidak terkadang kita terbiasa memberi tahu amalan yang baru saja kita kerjakan, kita jawab, "habis shalat dhuha, lalu mengaji." Memang ketika kita menjawab dengan jawaban jujur tersebut tidaklah ada niatan melenceng dalam hati sehingga menjadi riya, namun Syaithan itu gemar sekali menggoda manusia, kemungkinan ada sedikit rasa riya juga pasti ada. Karenanya demi menghindari riya tersebut yang pada akhirnya akan memakan pahala dari amalan kita tadi, maka alangkah lebih baiknya jika cukup kita dan Allah saja yang tahu amalan apa yang telah kita lakukan. jika memang orang lain harus tahu, biarlah mereka tahu sendiri.

3. Keadaan disaat kita sendiri itu lebih baik daripada ketika di hadapan orang lain
Nah, indikator ini juga kurang lebih melibatkan sifat buruk riya lagi. Orang yang hatinya ikhlas dalam beribadah kepada Allah swt, maka ia akan beribadah dengan lebih khusyu ketika ia seorang diri daripada ketika ia tengah bersama-sama orang lain. Karena sesungguhnya saat kita seorang diri itulah saat dimana kita tengah berduaan dengan Allah swt. Berbeda dengan orang yang tidak ikhlas dalam beribadah. Misalnya ketika ia akan shalat kemudian ada sahabat atau orang yang ia sayangi dan kagumi, maka ia akan berusaha shalat sebaik-baiknya di hadapan orang-orang tersebut. Sedangkan ketika ia shalat sendirian di kamarnya dan tidak ada orang yang melihatnya, ia shalat hanya tiga menit dengan gerakan dan bacaaan yang super duper ekspress. Masya Allah, semoga kita bukan orang seperti itu ya, kawan! ^-^

4. Memiliki rasa takut yang luar biasa terhadap Allah swt
Orang yang ikhlas dalam beribadah itu memiliki tingkat ketakutan terhadap Allah swt yang begitu tinggi. Ia takut amalannya hari ini tidak diterima Allah swt karena ia merasa ia adalah manusia biasa yang pasti tidak sempurna  dalam beribadah. Ia takut dirinya tidak termasuk golongan orang -orang yang mendapat makrifat Allah swt karena ia merasa bahwa dirinya hanyalah hamba yang penuh dengan dosa-dosa. Ia takut dosa-dosa yang sering ia perbuat tidak mendapat ampunan dari Allah swt karena ia sadar ketika ia memohon ampun kepada Allah swt ia masih memiliki kemungkinan untuk melakukan kembali dosa-dosanya tersebut.

5. Tidak mau dipuji orang lain tapi tidak takut dicela orang lain
Masih dalam lorong-lorong sifat riya yaitu ingin dipuji orang lain. Orang yang memiliki hati ikhlas malah tidak nyaman apabila ia mendapat pujian dari orang lain terutama dalam hal ibadahnya. Karena ia merasa ibadah yang ia lakukan belumlah ada apa-apanya dibandingkan dengan ibadah Rosulullah dan para sahabat beliau. Tapi ia juga tidak takut dicela orang karena misalnya ia tidak pernah terlihat shalat, padahal sebenarnya ia sangat rajin shalatnya. Atau ia tidak pernah terlihat bershodaqoh padahal sebenarnya ia sering sekali bershodaqoh hanya saja ia tidak mencantumkan namanya sehingga tidak dapat diketahui oleh orang lain.


Itulah sahabat-sahabat 5 indikator ikhlas dalam beribadah kepada Allah swt. Walaupun kita memang jauh dari sempurna namun kita senantiasa tetap berusaha menggapai ibadah yang sempurna atau mendekati sempurna dengan cara membenahi hati kita. Mari sama-sama kita buat hati kita menjadi hati yang ikhlas dalam beribadah hanya karena dan untuk Allah swt. Semoga bermanfaat.
Wallahu'alam bisshawab. ^-^

Senin, 06 Agustus 2012

Ayumi Hamasaki_Walking Proud (Lirik)

Penyanyi solo cantik saingan berat YUI-oneechan ini memang patut diacungi empat jempol karena lagu-lagu yang dinyanyikan oleh suara emasnya ini tidak hanya berkutat pada hal percintaan saja. Terbukti dari beberapa lirik lagunya yang telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Ini dia salah satu lagu yang aku suka, Walking Proud dan ternyata isi dari lagu ini ga kalah keren dari instrumen lagunya.
TOP buat Ayu... ^-^


Bibirku mengucap sebuah dusta
untuk alasan yang tak pasti
Aku kira dusta itu
bukan untuk siapapun
Hanya untuk melindungiku
saat aku merasa kosong
Tapi pada akhirnya
saat aku tersadar
Aku telah diselubungi
oleh dusta yang tak terhitung

Langit yang aku pandang itu
sangat indah
dan aku pun memikirkan
dirimu

Aku berharap bisa melangkah
dengan pasti ke depan
sepertimu, namun
aku melarikan diri
dari rasa sakit

Aku pernah berkata
pada diriku sendiri
Aku akan menjadi
orang yang ideal
bagi diriku sendiri kelak
Walau sekarang aku
masih jauh dari itu semua

Dan setelah alasan-alasan itu
Kedua mataku pun terbuka

Yang dapat aku lakukan sekarang
hanyalah terus menjalani hidup
di waktu ini.

Titip Pada Bintang

Jika sampai padamu
satu kalimat
yang ku titipkan
pada bintang
Mungkinkah berbias
segala makna
yang ku rangkai
Meski nyaris sempurna
Sapaan hangat itu
tetap tak mencairkan
malam yang terlanjur beku

_Ika Airashii_ ^-^'

Sabtu, 04 Agustus 2012

Destinasi Cinta

Lama sudah tak ku raih rindu-Mu
Padahal Kau
selalu menyemaikan cinta
dalam tiap hembus nafas
Sombongnya diri ini
mengabaikan semua
mengosongkan kalbu
melupakan Engkau

Perlahan kusingkap tirai hati
mencoba tuk meraba
nilai keimanan yang masih tersisa

Duh Gusti
Destinasi cinta yang kucari
Sebenarnya terlalu hampa
Hanyalah keegoisan semata
dan berujung dengan kecewa

Ya Illahi
Dengan sisa-sisa imanku
Leraikanlah aku
dari pautan nafsu
Rengkuh aku
dalam peluk cinta-Mu
Rindangi aku
dengan makrifat-Mu
Sehingga tak lagi salah
destinasi cinta yang
senantiasa ku rindu

_Ika Airashii_^-^