Kakak seperguruanku ini jago banget bikin puisi, jago bikin naskah terutama jago bikin film secara ia adalah sutradara dari sebuah projek film yang ia buat sendiri. Nah ini salah satu puisi yang ia hadiahkan untukku, waktu itu aku lagi curhat galau hehe
Thanks my brother, maaf puisinya aku post di blog^^
Adiku sayang ….
Hapuslah air matamu
Lihatlah biduk kecil di lautan
Biarpun mentari menyengat
Malam menggigilkan dingin
Bahkan asinnya samudra mengerat
Biduk kecil itu
Hapuslah air matamu
Lihatlah biduk kecil di lautan
Biarpun mentari menyengat
Malam menggigilkan dingin
Bahkan asinnya samudra mengerat
Biduk kecil itu
setia temani sang nelayan
Kemarilah …
Rapatkan tubuhmu
Di pelukku
Akan aku bisikan padamu
Tentang biduk kecil yang setia
Dalam suka duka nelayan melaut
Biduk kecil itu menari-nari
Di antara pasang surut gelombang
Dia tunjukan rasa cinta
Hapuslah, hapuslah air mata
Biarkan hati rasakan pedih
Hingga meresap
Meresap kepedihanmu
Dengan begitu,
Pedih tiada lagi arti bagimu
Lihatlah...
Lihatlah disana,
Bukan dengan mata jasadmu, kecuali mata hatimu
Lihatlah, biduk kecil dilautan itu
Menari,menari dan terus menari
Tak peduli lagi kerasnya gelombang
Teriknya mentari
Asinnya samudra
Karena bagi biduk
Semua tiada arti lagi
Kecuali temani sang nelayan melaut
Biduk kecil merasakan arti sebuah cinta.
Kemarilah …
Rapatkan tubuhmu
Di pelukku
Akan aku bisikan padamu
Tentang biduk kecil yang setia
Dalam suka duka nelayan melaut
Biduk kecil itu menari-nari
Di antara pasang surut gelombang
Dia tunjukan rasa cinta
Hapuslah, hapuslah air mata
Biarkan hati rasakan pedih
Hingga meresap
Meresap kepedihanmu
Dengan begitu,
Pedih tiada lagi arti bagimu
Lihatlah...
Lihatlah disana,
Bukan dengan mata jasadmu, kecuali mata hatimu
Lihatlah, biduk kecil dilautan itu
Menari,menari dan terus menari
Tak peduli lagi kerasnya gelombang
Teriknya mentari
Asinnya samudra
Karena bagi biduk
Semua tiada arti lagi
Kecuali temani sang nelayan melaut
Biduk kecil merasakan arti sebuah cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar